Untuk apa sebenarnya manusia hidup...?
jika bertanya untuk apa manusia hidup, maka jawabannya tidak akan pernah terdengar sama dari setiap manusia... tergantung bagaimana manusia itu menjalani hidupnya, mengarti kan hidupnya, atau tergantung semua yang pernah terjadi dalam hidupnya...
jawaban yang akan ku berikan adalah untuk berusaha... berusaha bertahan, berusaha belajar, berusaha mengalah, berusahamencintai, berusaha mengerti, dan berusaha - berusaha lainnya...
pernakah kau berusaha sangat keras untuk mendapatkan sesuatu...?
apa yang akhirnya kau dapatkan...?
aku sering melakukannya... dan yang kudapatkan adalah hasil dari segala usaha ku, walau terkadang hasil yang di dapat tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan, tapi aku ingin percaya bahwa hasilnya adalah apa yang terbaik yang telah tuhan tentukan untukku.
jika bertanya untuk apa manusia hidup, maka jawabannya tidak akan pernah terdengar sama dari setiap manusia... tergantung bagaimana manusia itu menjalani hidupnya, mengarti kan hidupnya, atau tergantung semua yang pernah terjadi dalam hidupnya...
jawaban yang akan ku berikan adalah untuk berusaha... berusaha bertahan, berusaha belajar, berusaha mengalah, berusahamencintai, berusaha mengerti, dan berusaha - berusaha lainnya...
pernakah kau berusaha sangat keras untuk mendapatkan sesuatu...?
apa yang akhirnya kau dapatkan...?
aku sering melakukannya... dan yang kudapatkan adalah hasil dari segala usaha ku, walau terkadang hasil yang di dapat tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan, tapi aku ingin percaya bahwa hasilnya adalah apa yang terbaik yang telah tuhan tentukan untukku.
Pernahkah Anda mendengar kisah tentang Seribu Burung Kertas? Jika belum,
ijinkan saya menceritakan kembali kisah ini. Di Jepang, ada sebuah
mitos tentang seribu burung kertas, mitos ini mengatakan bahwa
barangsiapa yang bisa merangkai seribu burung kertas, maka apapun yang
menjadi doa dan harapannya akan terwujud. Mitos ini diyakini oleh banyak
orang dan salah satunya adalah seorang gadis kecil penderita leukemia
akibat radiasi bom atom yang jatuh di Hiroshima pada 6 Agustus 1945
bernama Sadako Sasaki. Ketika mendengar mitos tersebut, Sadako mulai
melipat burung-burung kertas dengan harapan penyakitnya sembuh. Tapi
seiring berjalannya waktu, Sadako melihat kawan-kawan sedesanya yang
menderita penyakit leukemia meninggal satu demi satu. Harapannya untuk
sembuh kemudian menghilang. Meski begitu dia tetap melipat burung-burung
kertas dengan harapan yang baru, yakni agar tercipta perdamaian dunia
supaya tidak ada lagi anak-anak yang menderita sepertinya. Belum
selesai seribu burung dibuat, dia meninggal. Akhirnya kawan-kawan dan
keluarganya membuat burung kertas hingga jumlah 1000 burung itu
terpenuhi dan meletakkannya di makam Sadako.
Subscribe to:
Posts (Atom)