Tuesday, February 21, 2012

Karena Gadged



Gadget...
Setiap kali mendengar kata itu yang terlintas di benak saya adalah berbagai macam barang elektronik yang bentuknya kecil namun mempunyai fungsi yang istimewa. Namun ternyata pengertian gadget sebenarnya sangat luas, sehingga Pengertian gadget dapat di definisikan sebagai barang elektronik dengan teknologi baru yang memiliki fungsi istimewa. Pengertian gadget dari wikipedia adalah, sebagai berikut:
A gadget is a small technological object (such as a device or an appliance) that has a particular function, but is often thought of as a novelty. Gadgets are invariably considered to be more unusually or cleverly designed than normal technology at the time of their invention. Gadgets are sometime salso referred to as gizmos. Dalam bahasa Indonesia pengertian gadget tersebut artinya, gadget adalah sebuah obyek (alat atau barang elektronik)teknologi kecil yangmemilki fungsi khusus,tetapi sering diasosiasikan sebagai sebuah inovasiatau barang baru.
Contoh gadget antara lain: komputer, handphone, game konsole, dan lainnya.

Handphone dan komputer adalah barang yang paling sering saya gunakan. Karena ke dua barang itu selalu menemani segala kegiatan saya mulai dari berkomunikasi dengan orang tua, guru, teman-teman dan lainnya. Dengan handphone dan komputer saya bisa eksis di dunia maya dengan update dan posting blog, posting status facebook, nge- twit, chat dan
sebagainya. Selain  untuk eksis di dunia maya, biasanya saya juga menggunakan untuk browsing tugas - tugas sekolah, baca fanfic atau sekedar melihat lihat berita. Karena itu Saya tidak bisa lepas dari benda tersebut, ya bisa dibilang selama 24 jam hidup saya hanya
tertuju pada benda tersebut. Dimanapun saya berada handphone saya selalu menemani, dari saya bangun tidur hingga tidur lagi. Mungkin halitu terasa agak berlebihan, namun tidakmenurut saya, karena bagi saya hal tersebut terlihat wajar saja. Hal itu membuat saya terasa lebih enjoy dengan kehidupan saya, ya angap saja sebagai pelepas stress karena tugas sekolah yang menumpuk.
Suatu hari, ketika saya sedangnaik angkutan umum menuju sekolah tiba-tiba saya melihat isi tas saya, ternyata handphone saya tidak ada. Saya kaget dan panik karena hal itu. Apa mungkin ketinggalan dirumah atau dijambret orang?hanya ada dua kemungkinan itu. Kemudian saya teringat, bahwa pagi tadi sebelum berangkat sekolah handphone saya taruh di meja telphone untuk dicash dan lupa dimasukkan kedalam tas. Wah gawat, bisa - bisanya saya lupa membawa handphone. Karena jika handphone saya ketinggalan, maka saya akan merasa boring dan tidak bersemangat belajar. Apa yang harus saya lakukan, balik arah menuju rumah untuk mengambil handphone yang tertinggal, atau terus melaju menuju sekolah yang sudah dekat ? Jika saya meneruskan perjalanan ke sekolah pasti saya akan merasa bete, tidak tenang dan males untuk belajar atau hanya sekedar mendengarkan penjelasan guru sesampainya di sekolah nanti, akan tetapi jika saya balik arah menuju rumah untuk mengambil handphone saya akan telat masuk sekolah. Bingung harus bagaimana, kemudian tanpa berpikir panjang lagi saya langsung turun dari angkot, kemudian saya lari secepat mungkin menuju rumah. Sesampainya dirumah, saya mencari
handphone di meja telphone, ternyata handphone saya ada. Melihat saya yang pulang kerumah dengan terburu - buru, menatapku heran. Aku menjelaskan alasan aku pulang ke rumah pada orang tua ku, namun mereka terlihat marah dan kecewa dengan kelakuanku. Namun, papaku tetap mengantarku ke sekolah. Walau sudah mengebut, namun aku tetap
terlambat sampai disekolah.
Di sekolahku, Jika seorang siswa terlambat lebih dari 30 menit maka siswa itu harus mendapat hukuman dan baru  diperbolehkan masuk kelas pada jam ke 3. Padahal saya ada ujian di jam pertama dan ke 2. Karena keterlambatan saya, maka saya harus mengikuti ujian susulan. Selama di kelas saya menyesali keputusan saya pagi tadi. Hingga saat jam istirahat saya melihat sebuah web yang menuliskan riset tentang ketergantungan remaja denan gadget. Hasil riset itu adalah sebagai berikut:
[International Center for Media& the Public Agenda (ICMPA) di University of Maryland. Dalam studinya, ICMPA mengajak sekira 1.000 mahasiswa dari 10 negara di lima benua berbeda untuk tidak menggunakan gadget apapun selama 24 jam. Setelah melewati satu hari tanpa akses ke ponsel, laptop, mp3 player dan gadget lainnya, para mahasiswa itu
kemudian merekam pengalaman mereka. Berdasarkan seluruh respon yang diperoleh, ICMPA menyimpulkan bahwa individu yang berusia di bawah 25 tahun, tidak peduli dari mana mereka berasal, tidak bisa 'berfungsi' dengan optimal tanpa mengunakan gadget. ICMPA merekam seluruh respon yang diberikan para responden dan mendapati bahwa mereka menggunakan kata-kata serupa untuk menggambarkan pengalaman tanpa gadget itu. ‘Bingung’, ‘Cemas’, ‘Tidak aman’, ‘Gila’, ‘Kecanduan’, ‘Panik’, ‘Cemburu’, ‘Marah’, ‘Kesepian’, ‘Paranoid’ dan ‘Depresi’ adalah beberapa diantaranya. "kami juga terkejut melihat mahasiswa di seluruh dunia mengatakan bahwa gadget, terutama ponsel, bisa memberikan perasaan nyaman secara mental maupun fisik. Faktanya, ponsel kini menjadi semacam selimut keamanan bagi generasi moderen," pungkas Golitsniski. ]


Dari riset itu dapat disimpulkan bahwa Remaja sekarang sudah ketergantungan gadget. Revolusi teknologi menyebabkan remaja di seluruh dunia tergantung pada berbagai perangkat pintar. 'Berpisah' sehari saja dari gadget akan menimbulkan perasaan gugup, panik, bahkan depresi.
Setelah mebaca hasil riset itu, saya merasa miris dengan apa yang terjadi pada remaja saat ini. Walau mungkin sepertinya saya juga telah masuk dalam golongan remaja yang mengalami ketergantungan pada gadget. Tetapi sejak saat ini saya bertekad mengurangi ketergantungan tersebut karena walau bagaimanapun saya tidak ingin mentuhankan gadget (benda yang dibuat oleh manusia). Atau saya tidak mau merasa gugup, panik, bahkan depresi hanya karena tidak menggunakan gadget.

Gadget memang barang yang dapat membantu dalam banyak hal. Dan sangat bermanfaat untuk menunjang aktivitas terutama dalam bidang informasi dan komunikasi. Namun jika digunakan secara berlebihan akan menyebabkan ketergantungan yang bersifat negatif. Jadi sebaiknya para pengguna gadget dapat lebih bijaksana dalam memposisikan gadget dalam
kehidupannya.

0 comments:

Post a Comment

 
;